English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Jumat, 21 Agustus 2009

0 Definisi Dan Tujuan Outbound

Jumat, Agustus 21, 2009 Under From BANTARA SMANCI
[0 Comment]
Definisi Dan Tujuan Outbound
Outbound adalah kegiatan di alam terbuka. Outbound juga dapat memacu semangat belajar. Outbound merupakan sarana penambah wawasan pengetahuan yang didapat dari serangkaian pengalaman berpetualang sehingga dapat memacu semangat dan kreativitas seseorang. Oleh karena itu, Kimpraswil menyatakan bahwa outbound adalah usaha olah diri (olah pikir dan olah fisik) yang sangat bermanfaat bagi peningkatan dan pengembangan motivasi, kinerja dan prestasi dalam rangka melaksanakan tugas dan kepentingan organisasi secara lebih baik lagi (http://www.kimpraswil.go.id/ itjen/news/2003/ij0306251.htm yang direkam pada 5 Okt 2007 11:58:37 GMT).
Kegiatan outbound berawal dari sebuah pengalaman sederhana seperti bermain. Bermain juga membuat setiap anak merasa senang, dan bahagia. Dengan bermain anak dapat belajar menggali dan mengembangkan potensi, dan rasa ingin tahu serta meningkatkan rasa percaya dirinya. Oleh karena itu, bermain merupakan fitrah yang dialami setiap anak.
Pengalaman merupakan guru dalam proses pembelajaran secara alami. Misalnya, seorang anak mengalami proses alami bermain. Hal itu dalam rangka menambah dan mengembangkan pengetahuan dari setiap pengalamannya. Jadi, tidak menutup kemungkinan siapapun berhak bermain baik anak-anak, remaja, orang dewasa ataupun orang tua. Karena belajar dari sebuah pengalaman dalam aktivitas bermain dijadikan sebagai sarana pembelajaran yang menyenangkan yang dapat dilakukan di ruangan terbuka atau tertutup.
Berdasarkan latar belakang tersebut outbound merupakan perpaduan antara permainan-permainan sederhana, permainan ketangkasan, dan olah raga, serta diisi dengan petualangan-petualangan. Hal itu yang akhirnya membentuk adanya unsur-unsur ketangkasan, dan kebersamaan serta keberanian dalam memecahkan masalah. Seperti halnya Iwan menegaskan bahwa “permainan yang disajikan dalam outbound memang telah disusun sedemikian rupa, sehingga bukan hanya psikomotorik (fisik) peserta yang ’tersentuh’ tapi juga afeksi (emosi) dan kognisi (kemampuan berpikir) (http://www.peloporadventure .co.id/manfaat.html yang direkam pada 21 Juli 2007 20:42:48 GMT).
Manfaat dan Tujuan Outbound
Kegiatan belajar di alam terbuka seperti outbound bermanfaat untuk meningkatkan keberanian dalam bertindak maupun berpendapat. Kegiatan outbound membentuk pola pikir yang kreatif, serta meningkatkan kecerdasan emosional dan spiritual dalam berinteraksi. Kegiatan ini akan menambah pengalaman hidup seseorang menuju sebuah pendewasaan diri.
Pengalaman dalam kegiatan outbound memberikan masukan yang positif dalam perkembangan kedewasaan seseorang. Pengalaman itu mulai dari pembentukan kelompok. Kemudian setiap kelompok akan menghadapi bagaimana cara berkerja sama. Bersama-sama mengambil keputusan dan keberanian untuk mengambil risiko. Setiap kelompok akan meng-hadapi tantangan dalam memikul tanggung yang harus dilalui.
Tujuan outbound secara umum untuk menumbuhkan rasa percaya dalam diri guna memberikan proses terapi diri (mereka yang berkelainan) dalam berkomunikasi, dan menimbulkan adanya saling pengertian, sehingga terciptanya saling percaya antar sesama. Ancok pun menegaskan dalam bukunya Outbound Management Training (2003: 3) bahwa:
Metode pelatihan di alam terbuka juga digunakan untuk kepentingan terapi kejiwaan (lihat Gass, 1993). pelatihan ini digunakan untuk meningkatkan konsep diri anak-anak yang nakal, anak pencandu narkotika, dan kesulitan di dalam hubungan sosial. Metode yang sama juga digunakan untuk memperkuat hubungan keluarga ber-masalah dalam program family therapy (terapi keluarga). Afiatin (2003) dalam penelitian disertasinya telah menggunakan pelatihan outbound untuk penangkalan pengguna obat terlarang (narkoba). Dalam penelitiannya Afiatin menemukan bahwa penggunaan metode outbound mampu meningkatkan ketahanan terhadap godaan untuk menggunakan narkoba. Selain itu dilaporkan pula oleh Afiatin, penelitian yang dilakukan oleh Johnson dan Johnson bahwa kegiatan di dalam outbound training dapat meningkatkan perasaan hidup bermasyarakat (sense of community) diantara para peserta latihan.

Tujuan outbound menurut Adrianus dan Yufiarti, dalam jurnal Memupuk Karakter Siswa melalui Kegiatan Outbound (2006: 42) adalah untuk:
1) mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan diri siswa;
2) berekspresi sesuai dengan caranya sendiri yang masih dapat diterima lingkungan;
3) mengetahui dan memahami perasaan, pendapat orang lain dan menghargai perbedaan;
4) membangkitkan semangat dan motivasi untuk terus terlibat dalam kegiatan-kegiatan;
5) lebih mandiri dan bertindak sesuai dengan keinginan;
6) lebih empati dan sensitif dengan perasaan orang lain;
7) mampu berkomunikasi dengan baik;
8) mengetahui cara belajar yang efektif dan kreatif;
9) memberikan pemahaman terhadap sesuatu tentang pentingnya karakter yang baik;
10) menanamkan nilai-nilai yang positif sehingga terbentuk karakter siswa sekolah dasar melalui berbagai contoh nyata dalam pengalaman hidup;
11) mengembangkan kualitas hidup siswa yang berkarakter;
12) menerapkan dan memberi contoh karakter yang baik kepada lingkungan.
Dari uraian di atas jelas bahwa outbound bertujuan sebagai proses terapi individu dan terapi keluarga atau kelompok yang mengalami kesenjangan. Terapi individu misalnya pada anak yang mengalami penyimpangan seperti anak nakal, anak pemakai narkoba, anak yang mengalami gangguan hubungan sosial (anak berkebutuhan khusus). Sedangkan terapi keluarga atau kelompok yang mengalami kesenjangan sosial sehingga membutuhkan penyegaran (refresh). Baik dengan mengadakan rekreasi dan atau mengadakan kegiatan outbound. Misalnya saja pada sebuah kelompok atau lembaga mengadakan kegiatan outbound setahun sekali dalam rangka meningkatkan rasa kebersamaan, meningkatkan kualitas karyawan dan perusahaan.
Kegiatan outbound individu atau kelompok akan mendapatkan manfaat yang beragam. Mulai dari menambah pengalaman baru. Memacu rasa keberanian. Membagun rasa kebersamaan. Komunikasi yang efektif antarsesama. Bertindak sesuai dengan situasi dan kondisi. Memahami setiap kelebihan maupun kekurangan yang ada pada dirinya maupun orang lain. Dapat menimbulkan rasa saling menghargai dalam setiap keputusan. Selain itu juga outbound bermanfaat sebagai proses berlatih memacu cara berpikir seseorang agar selalu sistematis.
Read More »

Jumat, 07 Agustus 2009

0 Warna dan Arti Kiasan Tanda Kecakapan Umum ( TKU )

Jumat, Agustus 07, 2009 Under From BANTARA SMANCI
[0 Comment]
Warna dan Arti Kiasan Tanda Kecakapan Umum ( TKU )
a. Kelopak bunga kelapa yang mulai merekah, menggambarkan pertumbuhan tanaman,
mengibaratkan Pramuka Siaga yang sedang tumbuh menjadi tunas calon bangsa.
b. kelopak bunga diletakkan miring, menggambarkan bunga kelapa yang selalu memperlihatkan sudut miring terhadap batang pohonnya, mengibaratkan keterikatan Pramuka Siaga dengan keluarga dan orang tuanya.
c. Mayang terurai bertangkai tiga buah, menggambarkan bunga yang sudah mulai berkembang, indah dan menarik, mengibaratkan Pramuka Penggalang yang riang, lincah dan bersikap menarik, sebagai calon tunas bangsa yang sedang berkembang, menggladi dirinya dengan jiwa Pramuka yang berlandaskan pada Trisatya.
d. Mayang terurai yang mekar ke samping, mengibaratkan makin terbukanya pandangan Pramuka Penggalang, dan menerima pengaruh yang baik dari lingkungan sekitarnya.
e. Bintang bersudut lima mengibaratkan Ketuhanan Yang Mahaesa dan Pancasila.
f. Dua buah tunas kelapa yang berpasangan mengibaratkan keselarasan dan kesatuan gerak Pramuka Penegak dan Pandega, putera dan puteri, yang sedang membina dirinya sebagai mahluk pribadi, mahluk sosial dan mahluk Tuhan, menuju cita-cita bangsa yang tinggi, setinggi bintang di langit, untuk kemudian mengabdikan dirinya ke dalam dank e luar organisasi Gerakan Pramuka.
g. Tanda Penegak Bantara, Penegak Laksana dan Pandega diletakkan di atas pundak kiri dan kanan, mengibaratkan pemberian tanggung jawab yang tidak ringan yang dipikulnya sebagai anggota Gerakan Pramuka dan kader pembangunan bangsa dan negara.
Read More »

Minggu, 02 Agustus 2009

0 Bagaimana Kemah yang baik??

Minggu, Agustus 02, 2009 Under From BANTARA SMANCI
[0 Comment]
tips - tips Berkemah....
Sekrang kami akan menjelaskan beberapa tips-tips untuk berkemah dengan baik, setiap Ambalan / Gugus depan setaip tahun selalu mengadakan Perkemahan (Perjusami, PPTA) apabila di suatu Ambalan / Gugus depan tidak ada Perkemahan anak mengira buat apa Pramuka kalau tidak ada perkemahan,,,,,,,, :putnam: ......Jadi anggota Pramuka tapi gak pernah berkemah rasanya tidaklah lengkap, karena penerapan metode pendidikan Kepramukaan salah satunya melalui kegiatan berkemah. tujuan dan ssalah satu upaya penerapaasaran kegiatan tentunya anda sudah mengenal betul. Namun demikian banyak yang kurang memahami bagaimana tatacara berkemah yang baik. Adakalanya bahkan memiliki resiko tinggi. Nah, bagaimana berkemah yang benar ?

Untuk suatu perkemahan yang baik, pentahapan yang harus ditempuh adalah :

a.Persiapan

1)Penentuan waktu, tempat, tujuan dan biaya.
2)Pengadaan peralatan, peninjauan lokasi.
3)Pemberitahuan dan perijinan. ( Ijin Ortu dan Keamanan setempat)
4)Pembentukan Panitia.
5)Membuat jadwal kegiatan/ acara dan mempersiapkan acara pengganti bila situasi dan kondisi cuaca berubah-ubah.
6)Memantapkan kesiapan mental, fisik dan ketrampilan.

b.Pelaksanaan

Kegiatan hendaknya sesuai rencana, dilaksanakan menurut perkembangan keadaan dan diusahakan adanya acara pengganti atau tambahan, serta faktor pengamanan dan keselamatan peserta harus diperhatikan.

c. Penyelesaian

Pembongkaran tenda-tenda, kebersihan lingkungan dan pengecekan barang harus dilaksanakan secara tertib.

Syarat-syarat memilih tempat berkemah adalah :
a. Tanahnya rata atau sedikit miring berumput.
b. Ada pohon pelindung.
c. Ada saluran pengeringan pembuangan air.
d. Dekat sumber air.
e. Terjamin keamanannya, terutama ancaman dari binatang buas, melata/ berbisa.
f. Tidak terlalu dekat dengan kampung dan jalan raya.
g. Tidak terlalu jauh dari pasar, pos kesehatan, pos keamanan.
h. Hindari angin masuk ke dalam tenda, dengan cara didirikan tenda membujur menurut mata angin.


dikutip dari : Pramukanet.com
Read More »